Selasa, 15 Februari 2011

Konflik Horizontal Ada Upaya Timbulkan

Penyerangan pesantren di Pasuruan Jawa Timur makin mempertegas dugaan adanya usaha menimbulkan konflik horizontal di masyarakat lewat isu suku, agama, ras dan antara golongan. Mereka menunggangi aksi anarkisme antarumat beragama yang terjadi.

"Saya berharap semua pihak agar tetap berpikir tenang, tidak gelisah namun tetap kritis, agar kita semua tidak mudah diadudomba dan terprovokasi," kata anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi hukum, Bambang Soesatyo, secara tertulis ke VIVAnews, Rabu 16 Februari 2011.

Salah satu yang diungkap Bambang adalah gelagat buruk di balik kerusuhan berdarah di Cikeusik, Pandeglang. Ada upaya pihak tertentu mengeskalasi karut marut negara dengan menunggangi isu SARA. Dan sekarang dilakukan lagi lewat aksi pelemparan oleh sekelompok orang tidak dikenal terhadap sebuah pesantren di Pasuruan Jawa Timur.

"Kita tentu tidak ingin konflik horizontal meluas dan tak terkendali. Sebab, kalau itu terjadi negara masuk perangkap kekacauan. Dalam situasi seperti itu, hanya ada dua alternatif yang harus dipilih. Pertama, mengganti pemerintah yang dinilai tak mampu menjaga stabilitas nasional. Atau kedua, pemerintah yang berkuasa menetapkan negara dalam situasi darurat," katanya.

Dan membiarkan suasana saling curiga antarelemen masyarakat itu sangat berbahaya. Karena itu, penegak hukum harus bergerak cepat agar saling curiga antarelemen masyarakat bisa segera diakhiri.

"Jika dalam jangka dekat ini pemerintah dan penegak hukum tidak bisa mengungkap dalang dan pelaku kerusuhan itu, termasuk kejadian terakhir di Pasuruan Jawa Timur, maka situasinya akan menjadi lebih berbahaya," ujar Bambang. (hs)